[Review Buku] - Pekan 1 November 2018

Assalamualaikum,



Alhamdulillah minggu ini berhasil mulai mengurangi Sosmed dan mengganti ke hobi lama, membaca buku.
Seminggu ini juga membaca sih, tapi bukan buku :)
Tugas metode penelitian para mahasiswa. Jadi sebenarnya tetap ada esensi membacanya, tapi ya itu serius.


Ada 2 buku yang sudah saya selesaikan dalam 1 minggu ini.
Ringan sih, tapi ga 'wow' banget ya.


1. Buku Weeding Agreement karya Mia Chuz.

Buku ini bercerita tentang pernikahan Tari dan Bian yang dilakukan karena perjodohan kedua orang tuanya di masa lalu. Orang tua Tari sudah meninggal karena kecelakaan, sehingga Tari hidup bersama Pakde dan Budhenya. Dari perspektif saya, Bian ini semacam esekutif muda Jakarta yang mapan, gila kerja, ganteng, bisa bikin wanita meleleh. Hal ini terbukti dari perasaanTari yang tumbuh ke Bian dari pertama bertemu. Gambaran Tari itu seperti tipikal wanita muslimah yang terlihat lemah lembut di luar tapi strong di dalam.

Buku Mia Chuz ini bercerita lebih dalam, bagaimana seorang istri itu menjadi cermin bagi suaminya.
Apapun yang dilakukan istri itu akan merefleksikan behaviour dari suaminya. Saya kagum sekali dengan kesabaran dan ketangguhan Tari saat menghadapi Bian, "sephia-nya" yaitu Sarah, dan rumah tangganya sendiri. Mudah-mudahan masih ada sosok muslimah yang seperti Tari, kalo saya di posisi seperti itu, mana kuat. Udah kabur aja duluan dari awal nikah ^-^.

Cerita di buku ini diceritakan dengan sangat ringan dan mengalir begitu saja. Saya senang sih ceritanya, cuman akhirnya sudah bisa ketebak sih, mereka hidup bahagia. Jalan ceritanya terkesan datar, intrik-intriknya tidak begitu mendalam. Tapi kembali filosofi agama Islam, intrik dalam kehidupan itu timbul dalam tiga jenis, yaitu ujian, musibah, atau azab.
Tokoh Tari merupakan sosok istri yang religius, entah menurut saya, intrik ini tidak begitu mendalam karena Tari mendapatkan ujian yang merupakan pembentukan karakter yang lebih kuat dan hidup yang lebih baik nantinya bersama Bian.

Ada beberapa kejadian di buku ini yang agak tidak masuk akal (bagi saya loh ya...), yaitu Sarah akhirnya memutuskan menikah dengan Aldi (sepupunya Bian) yang sudah berkali-kali melamar. Kedua, masih ada ya sosok laki-laki semacam Aldi yang akan menunggu (sayangnya tidak diceritakan berapa lama) dan pernah ditolak lamaranya. Ketiga adalah masa iya ada suami tidak mengenali atau lupa sama adik iparnya (Tian), dengan alasan pas nikah ga serius. Ini kejadian janggal dari cerita ini sih, menurut versi saya yang sukanya main logika.

Tetapi overall, buku ini bagus kok. Buat yang mau nikah, pengantin baru, pengantin setengah lama bolehla dibaca ditengah rutinitas apapun yang padat. Btw, ini bukunya juga dapat dari pinjaman teman di kampus yang nitipin ke tetangga (eh kok jadi ribet ya). Jadiii... bacanya hanya dalam waktu 2 jam saja. Sementara, kalo Tere Liye macam judul ""Pulang" itu masya Allah lamanya, mencerna dan berusaha berfikir konteksnya apa. Okeee.... sukses mbak Mia Chuz.

Sumber: https://www.wattpad.com/user/viveramia



2. Komik Pengin Jadi Baik karya Om Squ (ver 1)

Kesan pertama, jatuh cinta dengan komik ini. Pesan dan tata cara penyampaian Islam itu mendalam, namun tidak menggurui. Buat saya yang masih dalam fase rendah hijrah serasa mendapat sentilan dan siraman air segar.
Saya merekomendasikan punya deh, jangan pinjam biar bisa dibaca berulang-ulang.
Oiya, saya beli PJB seiri 1-4 yang Insyaa Allah harga akan naik di Januari 2019 karena biaya cetak.
Eh... kembali ke cerita.

Spoiler satu cerita dan pesan yang begitu mendalam.
Pertama, judulnya adalah Orang di sebelahmu. Intinya kadang kita suka berprasangka buruk terhadap orang-orang di sebelah atau sekitar kita (kita eh mungkin saya aja kali ya).
Kapan tuh?
Pas naik kereta, naik busway, jalan kaki, belanja, atau bahkan dengan penghuni rumah kita.
Kadang kita lihat orang di KRL lagi pegang hp terus, dikiranya dia sibuk main game.
Eh eh ternyata dia lagi baca kumpulan doa-doa shahih di Hisnul Muslim.
Atau ada orang yang pakai headset dan sok cuek, eh eh ternyata dia lagi dengerin Murotal Quran. Atau ada orang di krl yang duduk dan ngantuk dengan ngorok kencangnya, eh ternyata dia ngantuk berat karena waktunya banyak dihabiskan Tahajud dan bermunajat pada Allah di sepertiga malamnya.
Subhanallah... Mencoba memahami udzur saudaranya bahkan hingga 70 udzur.
Berfikir positif itu menyehatkan dan melegakan. Loh kok bisa? iya bisa donk, kan kita jadi no hard feeling dan ga punya ekspetasi tinggi. Jadiii ga stress...

Alhamdulillah menemukan komik pertama yang bisa dibaca sama seluruh keluarga, plus belajar dan belajar lagi. Sehat selalu ya Om Squ supaya bisa nerbitin komik yang sarat akan ilmu agama Islam.

Sumber: https://www.goodreads.com/book/photo/22315259-pengen-jadi-baik



Sekian deh review mingguan buku yang dibaca dari saya.



Cheers,

Yekti



Komentar

Postingan Populer